BOOKING TIKET PESAWAT

Yang terjadi umumnya

Yang terjadi umumnya. Info sangat penting tentang Yang terjadi umumnya. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Yang terjadi umumnya

Beberapa waktu yang lalu para pilot sempat menolak penggunaan autopilot dengan alasan keselamatan penerbangan. Itulah sebabnya mengapa sering kali dilakukan pelatihan program instruksi penerbangan untuk skenario pada sistuasi seperti itu. Pilot harus tahu bagaimana menggunakan setiap fitur pada AFCS, tetapi mereka juga harus tahu cara mematikannya dan terbang tanpa AFCS. Mereka juga harus mematuhi jadwal perawatan yang ketat untuk memastikan semua sensor dan servo berada dalam kondisi yang baik. Sistem autopilot modern sekarang dapat menerima data dari Global Positioning System (GPS) menggunakan penerima yang dipasang pada pesawat. Sebuah penerima GPS dapat menentukan posisi pesawat terbang saat sedang dalam penerbangan dengan cara menghitung jarak dari tiga atau lebih satelit dalam jaringan GPS. Berbekal informasi posisi seperti itu, pesawat terbang bisa dengan aman untuk terus melanjutkan rencana penerbangan. Pada awalnya hanya pesawat Jet komersial yang memiliki kemampuan seperti itu, tetapi kemudian pesawat-pesawat kecil pun sudah dilengkapi dengan sistem autopilot yang canggih. New Cessna 182s dan 206s terbang meninggalkan pabriknya dengan dilengkapi Garmin G1000 terpadu pada cockpit yang mencakup autopilot elektronik digital yang dikombinasikan dengan mode rencana penerbangan. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) telah mencatat kemajuan lagi dalam eksperimen peluncuran roket ke ruang angkasa. Dimulai dengan era roket Kartika pada dasawarsa 1960an, hingga akhirnya mampu meluncurkan roket dengan ukuran yang jauh lebih besar hari Jumat kemarin. Roket terbesar yang pernah diluncurkan LAPAN ini dinamakan RX-420. RX adalah kode untuk menandai bahwa seri roket tersebut merupakan roket eksperimen. Menurut Kepala Bagian Humas LAPAN, rangkaian uji coba terbang dimana RX-420 termasuk didalamnya, adalah tahapan atau persiapan untuk membangun Roket Pengorbit Satelit (RPS). RPS ini direncanakan bisa mengudara pada tahun 2014 yang akan datang. Jika rencana para teknisi dari LAPAN tersebut berjalan dengan lancar, Indonesia mungkin tidak perlu lagi tergantung pada negara lain yang sudah terlebih dahulu menguasai eksplorasi ruang angkasa. Jika menengok ke tahun 1964, India dan China belum tahu apa-apa tentang teknologi roket saat Indonesia berhasil meluncurkan roket KARTIKA-1. Tapi kini kedua negara itu sudah mampu melontarkan satelitnya sendiri ke angkasa dengan roket sekaliber Saturnus. Bahkan China sudah pernah mengorbitkan astronotnya mengitari Bumi. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyatakan, secara umum peluncuran roket RX-420 yang merupakan roket terbesar yang pernah dibuat LAPAN, Kamis lalu, berjalan baik, bahkan memperoleh status "Golden Data".


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger